Berharap Dapat Bantuan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya
Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk memajukan pendidikan Indonesia, khususnya Pemerintah Daerah yang telah memiliki kewenangan Otonomi Daerah
SD Islam Tunas Bakti
Pendidikan diawali dengan sebuah semangat dan tekad untuk mencerdaskan kehidupan bangasa, setelah itu prioritas yang significant adalah infrastruktur dan sumber daya manusia.
Keutamaan Zakat dan Infaq
Islam di bangun atas beberapa azas, salah satu azas yang terpenting adalah hablum minan naas, dan hubungan ini dibuktikan dengan adanya kewajiban zakat. Zakat tidak lain untuk memberikan sebagian harta untuk menyucikan diri dan memberikan sebuah pencerahan serta masa depan yang lebih baik bagi penerima zakat.
Sunday, May 23, 2010
SD Islam Tunas Bakti Mega Timur Kecamatan Sui Ambawang Kubu Raya
Posted by dlords15 on 8:40 PM
SDI Tunas Bakti
a. Selayang Pandang
Sebagai upaya untuk membantu pemerintah dalam proses percepatan pendidikan di daerah pedesaan, maka sebuah lembaga didirikan dengan nama Yayasan Babul Ulum. Tujuan utama dari yayasan ini selaras dengan amanah Undang Undang Dasar '45 tentang mencerdaskan seluruh rakyat Indonesia. Tanggung jawab ini tentunya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, maka yayasan ini ikut serta dan berperan aktif dalam proses pencerdasan anak bangsa dengan cara membangun sebuah sekolah di desa yang bernama Desa Mega Timur Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Sekolah ini didirikan kurang lebih tiga tahun yang lalu, sekitar tahun 2007. Waqaf sebidang tanah selain digunakan untuk tempat ibadah yang berbentuk surau dan tempat pendidikan membaca al-Qur'an untuk anak-anak sekitar perumahan juga digunakan untuk proses belajar mengajar di sebuah Sekolah Dasar Islam (SDI) yang diberi nama Tunas Bakti. Tujuan pemberian nama ini adalah tidak lain adalah sebuah harapan agar anak-anak yang bersekolah di tempat ini dapat menjadi tunas yang tumbuh dengan kualitas pendidikan yang memadai dan dapat berbakti nantinya di daerah tempat mereka berasal.
Sesuai dengan NPSN: 30108597 dari DIKNAS. Inilah yang memacu seluruh guru dan yayasan untuk menjadikan sekolah ini menjadi sekolah yang lebih baik, salah satu usahanya adalah dengan penambahan beberapa pelajaran ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menciptakan generasi-generasi yang berintelektualitas tinggi dan mempunyai akhlak yang mulia.
b. Visi dan Misi
a. Visi
"Menjadi Pusat Pendidikan Yang Unggul Dalam Mewujudkan Lulusan Yang Berintelektualitas Tinggi dan Berbudi Pekerti Menuju Masyarakat Madani"
b. Misi
- menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi dibidang IMTAK dan IPTEK
- membentuk sumber daya manusia yang Aktif, Kreatif, Inovatif sesuai perkembangan zaman
- menyiapkan generasi yang dapat mencintai dan melestarikan lingkungan hidup
- membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya di masyarakat
c. Kondisi Sekolah
Setelah beroperasi selama kurang lebih tiga tahun, Sekolah Dasar Islam telah memiliki tiga buah lokal. Untuk saat ini masih cukup untuk menampung murid sebanyak 50 orang yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3. Namun seperti kita ketahui bersama, bahwa tahun ajaran baru sebentar lagi akan dimulai, dan tentunya kondisi lokal yang kurang ini akan mempengaruhi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ini. Selain itu, SDI Tunas Bakti Babul Ulum belum memiliki kantor untuk para guru.
Situasi yang memperihatinkan dan serba kekurangan ini tidak mengurangi semangat para guru untuk terus menjalankan tugasnya, kurangnya perhatian dari Pemerintah Daerah dan Instansi terkait tidak pernah menjadi alasan bagi kami untuk mengurangi pengabdian kami sebagai tenaga pendidik yang selalu berusaha semaksimal mungkin agar proses belajar mengajar di sekolah kami terus berlanjut sebagaimana mestinya.
Sebagian besar guru yang mengajar di sekolah kami adalah tenaga honorer, dana operasional sekolah digunakan untuk membiayai kebutuhan honor para guru, sehingga yayasan dan pihak sekolah tidak memungut biaya apapun dari para murid. Tentunya honor yang didapat kurang dari cukup, tapi para guru selalu memberikan kemampuan terbaiknya walau dengan kekurangan yang ada. Hal ini adalah bias yang sangat besar, saat di instansi lain begitu banyak tenaga "PNS" yang kerjaannya di kantor cuma chating dan facebookan mendapatkan tunjangan dan gaji dari pemerintah setiap bulannya, sedangkan para guru yang mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap generasi bangsa ini kurang mendapatkan perhatian dan bahkan terlupakan.
d. Kegiatan Ekstrakurikuler
Untuk meningkatkan kemampuan para murid di sekolah dasar ini, para guru berusaha semaksimal mungkin dengan berbagai cara. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan memberikan pelajaran tambahan bagi para murid setelah jam sekolah selesai. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini diharapkan dapat meningkatkan intelektualitas para murid serta para murid mampu menjadi manusia-manusia yang handal baik dari segi keislaman dan mampu mengoperasikan hal-hal yang berhubungan dengan teknologi. Oleh karena itu guru dan pihak yayasan mengambil kebijakan untuk memberikan beberapa les, antara lain :
1. Les Membaca dan Menulis al-Qur'an
2. Les Bahasa Inggris
3. Les Komputer
e. Tujuan dan Sasaran
1. Mewujudkan tujuan pendidikan secara maksimal maka diperlukan proses pembelajaran yang kondusif dengan melibatkan semua komponen pembelajaran secara optimal. Salah satu komponen penting yang menjadikan proses pembelajaran menjadi lancar dan kondusif adalah ruang kelas.
2. Ruang kelas sebagai tempat rombongan belajar melakukan aktivitas pemelajaran memiliki peranan yang strategis dalam rangka menciptakan suasana dan rasa belajar bagi para siswa.
3. SDI Tunas Bakti sebagai salah satu sekolah dasar di Kabupaten Kuburaya juga merasakan betapa pentingnya keberadaan ruang kelas sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan proses pembelajaran. Sekolah yang memiliki siswa 50 orang yang terbagi dalam 3 kelas (rombongan belajar) ini saat ini memiliki 3 ruang kelas, sehingga idealnya masih membutuhkan 3 ruang kelas lagi dan 1 ruang kantor guru.
f. Penutup
Sebagai sebuah lembaga yang mempunyai tujuan mulia, kami tidak menginginkan profit dari apa yang kami kerjakan, tapi paling tidak sekolah ini mendapatkan perhatian, baik itu dari segi infrastruktur sekolah serta fasilitas penunjang untuk peningkatan kualitas pendidikan yang ada di sekolah ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan bantuan dari semua pihak yang merasa ingin membantu percepatan proses pendidikan, khususnya pendidikan yang ada di daerah pedesaan. Khususnya untuk Pemerintah Daerah Kubu Raya, dan Pemerintah Pusat. Karena pendidikan adalah hak setiap warga negara, dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas untuk seluruh warga negara Indonesia.
Atas perhatian dan bantuan semua pihak, kami dari Yayasan Babul Ulum dan Pengurus Sekolah Dasar Islam Tunas Bakti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Allah melimpahkan kasih sayangNya kepada kita semua.
AMIN YA RABBAL 'ALAMIN
PENDIDIKAN PEDESAAN DAN KEMISKINAN
Posted by dlords15 on 8:32 PM
PENDIDIKAN PEDESAAN DAN KEMISKINAN
Ketika dua kata ini diberikan kepada sebuah sekolah swasta yang berada di daerah pedesaan, maka pendidikan dan kemiskinan merupakan satu paket yang tidak terpisahkan. Pendidikan yang telah mendapatkan alokasi dana yang begitu besar dari pemerintah pusat, pada kenyataannya pada tataran daerah sangat sulit untuk mendapatkan bantuan dan renovasi sekolah yang merupakan ujung tombak dari sebuah kata keramat yang menjadi dambaan bangsa ini "pendidikan yang berkualitas". Belum lagi kemiskinan, kata ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari pedesaan, karena akses akan pendidikan yang begitu rendah dan tingkat kesadaran masyarakat tentang pendidikan yang belum tinggi mengakibatkan pendidikan dan kemiskinan menjadi kata yang sinonim untuk daerah pedesaan.
Pendidikan seharusnya mengangkat derajat sebuah bangsa, dalam lingkup yang lebih kecil pendidikan seharusnya mampu mentransformasi daerah pedesaan menjadi daerah yang lebih maju dengan adanya dukungan berupa pendidikan yang memadai di daerah tersebut. Tapi pada aplikasinya, yang terjadi adalah desa yang seharusnya mendapat perhatian lebih malah diabaikan dan terkesan tidak diperhatikan oleh Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
Pemerintah tidak mampu melakukan aksi jemput bola, dengan mendata sekolah-sekolah yang memang layak untuk dibantu dan renovasi. "Wait and see" merupakan aktifitas yang berupa monitoring dan berbagai istilah birokrasi yang sama sekali tidak berubah sejak zaman orde baru dan mungkin sejak zaman orde batu. Pengawasan hanya sebuah proyek ekstra untuk para pegawai, kalau ada fulus kerjaan mulus. Yah, mau dibawa kemana bangsa ini, kalau pemimpinnya hanya melihat dari kejauhan dan meraba-raba apa yang terjadi, dan dengan lantang berkata bahwa PENDIDIKAN TELAH KAMI PERHATIKAN.
Celakanya lagi, pemerintah melakukan standarisasi pendidikan. Inilah kejeniusan pemerintah Republik Indonesia yang tercinta. Bagaimana mungkin sebuah sekolah yang memiliki sarana dan prasana yang kurang bahkan seadanya disamakan standarnya dengan pendidikan di ibu kota yang notabene memiliki sarana dan prasarana mewah dan lengkap. Sungguh Luar Biasa….!!!!